https://www.histats.com/viewstats/?act=1&operation=1002&u=1993123xc1bd05b8b

Rabu, 29 April 2020

Rindu

Sudah 5 tahun lebih yang lalu kisah indah itu terukir dan berakhir. Hari ini aku rindu : kamu. Aku rindu ketika pertama kali aku melihat kamu. Aku rindu ketika aku mencoba untuk mencuri pandang padamu. Aku rindu ketika meminta teman untuk mendapatkan kontakmu. Aku rindu ketika pertama kali aku mengenalmu. Aku rindu ketika waktu itu dengan sok-sokannya aku membelikanmu pulsa agar kita bisa berkirim pesan, lebih tepatnya agar ada alasan aku untuk menghubungimu. Kamu memang kakak kelasku waktu itu, namun itu semua tak menghalangiku untuk bisa mendapatkanmu.

Aku sungguh rindu ketika kita menghabiskan waktu bersama di perpustakaan sekolah. Aku rindu menikmati waktu untuk melihat kelucuan dan kepolosanmu waktu itu. Aku rindu pulang sekolah bersama denganmu berdua. Aku rindu suara kamu. Aku rindu ketika kita menghabiskan waktu di telepon hingga larut malam, hingga orang tuaku memarahiku.

Aku rindu ketika pertama kali aku membacakan puisi untukmu malam itu. Itu adalah puisi pertama yang aku bacakan untuk seseorang. Aku rindu respon lucumu, aku rindu responmu yang tak dibuat-buat. Aku rindu menghabiskan waktu istirahat sekolah denganmu di ruang PMR. Aku rindu diledek guru Sejarah karena kedekatan dan kemesraan kita. Aku rindu ketika kamu begitu senang saat aku memberikanmu hadiah dari Yogyakarta. Kamu begitu senang waktu itu. Aku rindu memberimu coklat. Aku begitu merindukan semua momen itu.

Aku memang begitu kehilangan ketika kamu harus lulus sekolah duluan daripadaku. Saat itu aku tak bisa menghabiskan waktu istirahat bersama dan pulang bersama. Namun kamu tetap menjadi wanita yang aku cinta. Hingga pada akhirnya aku pun lulus dari sekolah. Namun hal indah itu tidak lagi tercipta kala itu. Aku seakan kehilanganmu yang entah ke mana. Aku begitu merindukanmu saat itu. Hingga berakhirnya hubungan itu yang sebenarnya tak pernah benar-benar aku harapkan.

Aku mencoba melupakanmu sekuat yang aku bisa. Aku mencoba mengubur semua kenangan bersamamu. Aku mencoba untuk melupakan semuanya. Aku mencoba untuk berpindah ke lain hati. Namun sayangnya, aku tak bisa dan tak mampu melakukannya. Semakin aku memaksanya, semakin aku ingat padamu. Hingga pada suatu hari kamu datang ke rumahku dengan seseorang yang lain. Sakit hatiku saat itu, namun aku berusaha untuk tetap kuat dan tegar. Namun itu semua sudah tak berarti lagi bagiku hingga perlahan aku pun dapat melupakanmu, meski tak sepenuhnya, meski berat aku rasakan.

Lima tahun lebih berlalu. Namamu benar-benar tak pernah hilang dari benakku. Wajahmu benar-benar tak bisa aku lupakan, meski tak sekeras dahulu. Tapi setidaknya aku bisa melupakanmu perlahan, dan tak lagi berharap padamu yang saat ini sudah mendapatkan sosok lelaki yang baru--yang semoga kamu bahagia dengannya. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kehidupanmu.

Hari ini aku tiba-tiba rindu kembali padamu. Maafkan atas kelancanganku ini. Tapi tak perlu khawatir, aku hanya rindu, aku tidak mengharapkanmu lagi. Izinkan aku untuk mengingat dan mengenang semua momen indah dulu bersamamu, sehari ini saja. Ku doakan, semoga kau bahagia selalu. Aku sunguh merindukanmu.

Sukabumi, 30 April 2020.
04.25 WIB

Jumat, 17 April 2020

LELAH

Lelah...
Tak ada yang dinanti.
Tak adapula yang menanti.
Kamu terlalu semu, untuk aku yang terlalu menantikanmu.
Aku terlalu harap lebih, pada kamu yang tak perduli.

Tapi, satu hal yang aku pinta malam ini.
Izinkan aku untuk perjuangkan kamu sekali lagi, ya.
Setelah itu, bila kamu benar-benar tak menginginkanku, dengan berat hati aku akan pergi.