https://www.histats.com/viewstats/?act=1&operation=1002&u=1993123xc1bd05b8b

Minggu, 31 Juli 2016

APA ITU MENGELUH???



Assalamualaikum kawan, kalian udah pada bersyukur belum hari ini atas karunia Tuhan yang sangat Maha Kuasa memberikan udara segar untuk bernafas kepada kita? Ayoo udah pada bersyukur belum nih kawan??? Hehe, gak papa kalau belum bersyukur, bersyukurlah saat ini sebelum terlambat. Kali ini saya mau agak serius ya kawan jangan canda mulu hehe, tapi nyantai juga kok kawan walaupun serius juga..

Kalian pernah denger kata “Mengeluh” belum dalam hidup kalian? Jika pernah berarti anda gak kuper (kok canda, katanya gak ada). Ada yang tahu apa itu arti dari mengeluh? Kalau ada yang belum tahu, saya kasih jawabannya nih walau gak bakalan panjang lebar kaya persegi panjang. Mengeluh itu berasal dari kata keluh. Dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) keluh berarti ungkapan yang keluar karena perasaan susah (karena menderita sesuatu yang berat, kesakitan, dsb). Sementara mengeluh menyatakan keadaan susah (karena penderitaan, kesakitan, kekecewaan, dsb). Ya, mengeluh dalam bahasa sehari-hari kita adalah dalam keadaan susah, kecewa, ngeluh karena sesuatu yang bikin kita marah atau stress.

Apa kalian disini pernah merasakan atau pernah mengeluh terhadap kehidupan yang kalian jalani? Pernahkah? Jika pernah, berarti kalian tidak bisa menghargai hidup ini. Mungkin sebagian besar orang mengeluh karena gak punya uang, mengeluh karena sakit, mengeluh karena tugas di sekolah, mengeluh karena hidup gak maju-maju, atau mengeluh karena diputusin pacar (kalo yang ini mah bukan ngeluh kawan). Jarang sekali saya menemukan orang yang tidak pernah mengeluh dalam hidupnya. Mengeluh berarti kita merendahkan hidup ini, tidak menghargai hidup ini dan tidak menghargai pemberian Tuhan kepada kita. Apa yang pantas dikeluhkan dalam hidup ini? Kalian mengeluh gak punya uang atau makan sama itu itu aja. Apa kalian tidak melihat orang-orang diluar sana yang kurang beruntung yang cuman bisa makan sama makanan-makanan yang mereka temui di tempat sampah, tidur di pinggir jalan atau di kolong jembatan. Kalian masih mengeluh dengan itu semua? Kalian masih beruntung daripada mereka. Kalian masih punya Tuhan, Tuhan tidak pernah memberikan cobaan yang tidak bisa dilalui oleh hambaNya. Tuhan memberikan cobaan dengan hambaNya bisa untuk menyelesaikan cobaan itu. Cobaan itu tanda jika Tuhan menyangi kita. Dengan cobaan bisa membuat kita lebih baik menjalani hidup ke depannya, dengan cobaan kita mampu berbuat sesuatu yang lebih membuat kita dekat denganNya.

Mengeluh itu bro, kalo lo nyalahin orang yang belum tentu bersalah (menuduh keles). Mengeluh itu bro, kalo lo buang cairan yang ada di mulut lo (maksudnya meludah? Jauh banget kaliiii). Kalian sering mengeluh? Kalau sering, hindarilah perbuatan yang kurang terpuji itu. Mengeluh hanya membuat kita tak menghargai hidup ini dan tak bisa semangat dalam menjalani hidup ini. Mengeluh hanya akan membuat kita rendah di mata Tuhan dan semua orang. Masih ada orang-orang yang jauh lebih menderita dibanding kita. Mereka yang kurang beruntung terus berjuang demi mempertahankan hidupnya, sementara kita yang lebih beruntung daripada mereka yang tidak bisa hidup layak masih mengeluh dalam hidup ini? Sungguh keterlaluan, sungguh terlalu (ter’laaaa’luuu). Sudah diberi mata untuk melihat saja kita wajib bersyukur kawan.

Jika kalian masih mengeluh dalam hidup ini, banyak cobaan yang kalian hadapi, lihatlah ke bawah jangan selalu melihat ke atas saja. Masih banyak mereka yang lebih sulit hidupnya dibandingkan kita. Janganlah pernah mengeluh selama Tuhan masih memberikan kita udara segar, masih memberikan nikmatNya melalui nafas yang bisa membuat kita melihat dunia, dan Tuhan masih memberikan kita kehidupan di dunia ini. Selama Tuhan masih memberikan kita udara segar untuk bernafas ketika baru terbangun dari tidur janganlah pernah mengeluh. Masih banyak perbuatan yang positif untuk menghindari kita dari sifat mengeluh. Berdoalah kepadaNya, meminta ampunlah kepadaNya, selalu bersyukurlah terhadap semua yang kita miliki di dunia ini atas kemurahan Tuhan. Insya Allah hidup kita akan lebih berarti, berguna, dan selalu merasa bahagia.

Terimakasih untuk kalian yang menyelesaikan untuk membaca tulisan saya di atas, bagi yang membaca semoga kalian mempertimbangkan lagi untuk mengeluh (bener nih?).. ini serius kawan, maafkan saya juga jika saya sok tau atau sok menggurui, saya sesama manusia hanya berusaha untuk mengingatkan hal yang baik kawan..

Mengeluh itu bro, lo tau? Mengeluh itu adalah ketika dimana kita mengendarai sepeda dengan kaki yang di puter-puter (apaan si? Maksud lo mengayuh?) hahaaha sekian dari saya kawan, maaf kalo lawakannya kurang lucu, karena yang lucu itu cuma kamu, iyaaa kamuu... hehehe. Wassalam kawan...

Rabu, 27 Juli 2016

JAMAN BAHEULA VS JAMAN AYEUNA



Assalamualaikum kawan, udah pada makan belum nih sambil selfie (biar kekinian katanya), apa kalian udah update status di fb atau bbm atau udah pada beabe (haha ga lucu). Sekarang saya mau nulis tentang perbedaan antara jaman baheula sama jaman ayeuna (yang katanya modern) kawan. Apa kalian punya tipe-tipe perubahan seperti dibawah ini kawan? Langsung aja deh check it out gak usah basa basi, yang basi aja belum tentu gak enak (apaan si gaje banget deh)...

Jaman Baheula vs Jaman Ayeuna :

DULU orang kalo bangun tidur pagi-pagi langsung gosok gigi terus solat subuh (bagi yg muslim)                                                                                                                                                      SEKARANG orang bangun tidur langsung ngecheck hp terus update status : mau solat subuh nih, dingin banget :(

DULU kalau mau makan baca doa sebelum makan, abis itu makan                                          SEKARANG kalau mau makan, ribet motoin semua makanannya buat di upload ke sosmed (buat apaaa ya?)

DULU kalau bikin kesalahan di sekolah pasti dapet hukuman berdiri di depan kelas sambil ngejewer dua telinga dan kakinya diangkat sebelah/ hormat tiang bendera                             
SEKARANG kalau ada murid yang bikin salah, guru langsung nge-DC kontak si murid (haha masa iya?)

DULU anak-anak belum keren kalau belum nonton sinetron berkualitas seperti Jin dan Jun, Tuyul dan Mbak Yul, dll                                                                                                               
SEKARANG anak bocah disuguhin sama sinetron-sinetron yang belum layak mereka tonton, sampe hafal lagu soundtracknya (ya ampunnn)

DULU lagu favorit anak-anak itu lagunya Joshua, dll yg lagunya bertemakan anak-anak 
SEKARANG anak-anak TK bahkan yg belum sekolah aja udah hafal lagu cinta-cintaan (miris banget kawannnn)

DULU sehabis pulang sekolah, anak-anak SD suka main karet, gambar, kelereng, petak umpet, atau main gasing                                                                                                                
SEKARANG sehabis pulang, anak-anak SD udah mantengin layar komputer main PB

DULU kalau mau pedekate sama cewe susahnya minta ampun, apalagi kalau ceweknya jauh harus pake surat, itu pun pasti lama keterimanya                                                                       
SEKARANG engga sampai satu menit aja udah bisa kirim pesan cinta-cintaan lewat ponsel pintar

DULU kalau mau tulis catatan yang penting dari guru kita harus nulis pakai buku catatan 
SEKARANG gak usah repot-repot tinggal foto aja, kelar deh, tapi tahu ditulis tau jadiin pajangan aja tuh di hp

DULU kalau lapar itu kita pasti langsung makan                                                                        SEKARANG kalau lapar bikin status dulu : duh lapar nih udah dua bulan gak makan-makan

DULU kalau mau cari tau tentang informasi buat tugas sekolah di perpustakaan   
SEKARANG tinggal browsing aja di internet asal punya kuota, kalau engga punya ya numpang ke orang lain (gak modal banget sih)

DULU kalau beab* ya gak aneh-aneh, cuma duduk dan keluarkan                                          SEKARANG beab* sambil dengerin musik pake headset (busett dahhh)

DULU kalau mau nonton film harus pergi ke bioskop atau nyari kasetnya yang susah 
SEKARANG tinggal download aja atau nonton di Youtube

DULU baca buku sama koran                                                                                                                 SEKARANG baca status orang dan baca pikiran orang (ah masa, bener nih, gak bohong?)

DULU orang mandinya di kali                                                                                                    SEKARANG orang mandinya di kelessss... (hahaha canda kawan)

Mungkin hanya segitu yang bisa sampaikan tentang perbedaan antara Jaman Baheula vs Jaman Ayeuna, sebenarnya masih banyak lagi sih kawan, silahkan kalau ada yang mau nambahin juga, yang diatas hasil diskusi antara otak dengan hati kawan (flashback). Mungkin ada diantara kalian yang merasakan hal seperti di atas, yah maklum lah namanya juga perubahan zaman.

Tak bisa dipungkiri bahwa sekarang ini semuanya serba modern, jaman semakin maju, semakin canggih, semuanya menjadi lebih mudah dan praktis. Tetapi kita harus memanfaatkan itu semua dengan bijak jangan sampai kita terjerumus ke arah yang salah dengan perubahan jaman ini. Pergunakanlah sebaik-baiknya jangan sampai dengan perubahan jaman yang teknologinya semakin maju membuat kita menjadi seorang yang pemalas dan memakai hal tersebut untuk hal yang buruk atau negatif. Kita harus bisa memilah dan memilih. Jangan sampai kita terlena dengan itu semua. Alangkah baiknya kita ambil sisi positifnya, dan hindarilah sisi negatifnya. Kita semua harus bisa saling mengingatkan, pokoknya pergunakan semuanya sebijak mungkin. Ada pepatah bilang “Tak kenal maka tak sayang” (woy gaada nyambungnya kaliiiii)... hahaha galucu ya sorry aja deh kawan...

Sekian dari saya Erfransdo, salam hangat dari saya dan buat kamu disana (disana dimana sih gue bingung) jangan lupa makan yah.. kalau lupa nanti kamu sendiri yang repot (gaje banget nih orang, udah ah kabur).. wassalam kawan.. :)

JURUSAN SASTRA DI PERKULIAHAN



Assalamualaikum kawan, selamat siang semuanya.. kali ini saya akan membahas tentang jurusan sastra di perkuliahan (meskipun saya masih anak SMA). Langsung to the point aja deh ya, kawan...

Mungkin bagi kebanyakan orang, setelah lulus dari SMA/SMK dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, mereka ingin sekali mengambil jurusan yang keren. Seperti jurusan hukum, MIPA, ekonomi, perindustrian, dan jurusan keren lainnya. Tapi sangat jarang sekali mereka yang berminat untuk memilih jurusan sastra. Saya banyak sekali membaca artikel-artikel tentang jurusan sastra ini. Mereka yang terjun ke dunia sastra saat kuliah sangat jarang karena menurut mereka jurusan sastra ini tidak bisa menghasilkan pekerjaan atau uang yang banyak. Mereka akan bingung jika sudah lulus mau bekerja dimana dan profesinya apa. Sering sekali para mahasiswa/i jurusan sastra diledek oleh teman-teman SMAnya karena memilih jurusan yang ecek-ecek. Apalagi kalau jurusannya sastra Indonesia, mereka sering meledek dengan gini kawan : “emangnya lo ga bisa bahasa Indonesia apa?”, dan terkadang mereka pun merasa minder untuk menjawabnya, karena kalau dipikir-pikir bener juga tuh apa yang mereka tanya. Mereka pun memilih diam untuk urusan pertanyaan yang satu ini karena bingung mau jawab apa.

Banyak orang bilang kalau anak-anak sastra itu kutu buku karena keseringan membaca buku atau melakukan penelaahan terhadap karya-karya seperti novel, cerpen, puisi dan karya sastra lainnya. Mereka yang ambil jurusan MIPA pun meledek gini, kawan “gaada kerjaan lain ya selain baca buku, banyak amat tuh buku?”, dan seharusnya sekarang mereka wajib jawab begini kawan, : “emangnya di jurusan kamu bukunya sedikit ya?”, nah gitu supaya mereka juga sadar bahwa mereka juga butuh buku yang banyak buat bahan kuliahnya.

Tak bisa dipungkiri kalau sekarang ini banyak sekali penulis-penulis yang bisa hidup sukses dan mapan dengan menulis. Jangan pernah takut untuk masuk jurusan sastra, beruntung bagi mereka yang masuk jurusan sastra meskipun terpaksa karena mereka akan mendapatkan sisi positifnya kalau mereka bisa cinta akan jurusannya itu walau awalnya terpaksa. Sebut saja penulis sukses seperti Radiya Dika, Tere Liye, Andrea Hirata, Dewi Lestari, dan penulis-penulis keren dan sukses lainnya. Dengan menulis mereka bisa hidup mapan dan sukses, mereka bisa terkenal. Bahkan ada penulis yang dengan karyanya bisa menjadi miliarder dunia, sebut saja JK. Rowling yang mengisahkan tentang penyihir cerdas yang sudah tak asing lagi bagi kita (Harry Potter).

Selain menjadi penulis, lulusan sastra juga bisa menjadi sastrawan, editor, penerjemah. Bahkan kalu kita mau mengambil pekerjaan diluar jurusan sastra, malah kita bisa menjadi artis atau sutradara. Kebanyakan lulusan sastra memilih untuk belajar dulu menjadi penulis, karena dengan menulis kita bisa mengembangkan kemampuan kita di bidang lainnya. Jika kita berhasil menjadi seorang penulis, kita juga bisa dilibatkan sebagai pemain film jika tulisan/novel kita di angkat ke layar lebar, atau kita juga bisa menulis naskahnya. Kalau sudah seperti itu kita bakalan kebanjiran job selain dengan menulis. Tapi tidak semua jurusan sastra bisa seperti itu, kalau pada dirinya tidak ada niat atau usaha mereka tidak akan pernah bisa seperti mereka yang sukses. Nah kalau pada diri kita ada keyakinan, usaha yang sungguh-sungguh insya Allah kita bisa menjadi orang yang sukses keluaran anak sastra mengalahkan mereka yang masuk jurusan-jurusan keren di kampusnya.

Meskipun jurusan sastra sangat jarang diminati, tetapi jurusan sastra adalah jurusan yang sangat menantang untuk dicoba. Kuncinya kita harus percaya dan berani. Tidak ada yang mustahil di dunia ini jika Tuhan sudah berkehendak. Untuk kalian yang cukup tidak suka dengan anak-anak sastra karena jurusannya kurang keren, kalian masih ingat atau tidak, kapan terakhir kali kalian dapet nilai 100 untuk mata pelajaran bahasa Indonesia? kalau matematika saya rasa kalian pasti pernah merasakannya tetapi belum tentu untuk masalah bahasa Indonesia atau bahasa lainnya.

Jadi mulai sekarang kita jangan pernah membeda-bedakan seseorang berdasarkan jurusan yang mereka ambil ketika kuliah, karena setahu saya jurusan itu gak ngaruh-ngaruh amat sama pekerjaan walaupun sebagian besar ngaruh banget sih tapi gak semuanya kok kawan. Contohnya Andrea Hirata yang ambil jurusan ekonomi waktu kuliah, sekarang malah jadi penulis sukses di Indonesia bahkan luar negeri lho kawan...

Sekian deh apa yang bisa saya sampaikan hari ini, mohon maaf kalau ada kata-kata yang nyinggung perasaan kalian, jangan disimpen dalam kantong ya hehe (lucu gak sih) krik..krik..krik.. simpennya dalam hati aku aja ya.. (makin gaje aja nih).. Bye..

Salam hangat dari saya yang selalu merindukan kasih sayang dan cintanya dari seseorang yang baik hati cantik sederhana dan tidak sombong hahaha (canda kawan), wassalam.. 

Eh tunggu dulu (kapan beresnya?), salam dari saya untuk keluarga kalian yah (gaje banget nih orang), ya elah jangan sewot kali nanti tambah tua lho (ya terus?), suda ya sekian dulu semoga kiriman saya bermanfaat lahir dan batin.. mmuuachhh (jijay njirr).. hahahaha

Sabtu, 23 Juli 2016

PERMAINAN TEMPO DULU



Assalamualaikum kawan, kembali lagi dengan saya si ganteng kalem Erfransdo, hahaha ngarep banget ya.. oke kali ini saya akan bercerita tentang permainan masa kecil saya dan untuk kalian yang lahir tahun 90’an sampai 99’an. Sedikit bernostalgia gitu deh kawan..hehehe. Saya bakal menceritakan betapa beruntungnya saya dilahirkan disaat jaman belum begitu semodern seperti yang kita jumpai saat ini. Saya sangat miris sekali dengan kebiasaan anak kecil jaman sekarang, beda banget sama jaman dulu (ya iyalah). Mending kebiasaannya baik, nah ini sekarang hampir semua anak tergantung banget sama gadget. Hampir semua keinginan anak tuh gampang banget dipenuhi, sayang sih sayang tapi gak berlebihan banget dong... iya gak kawan?? (celingukan)

Okelah sekarang saya bakal ceritakan permainan dari jaman dahulu sampai kedatangan jaman seperti sekarang ini, check it out!
Kerasa banget kan permainan tempo dulu sama tempo sekarang yang mainannya sama smartphone atau barang-barang elektronik lainnya. Bagaimana tidak coba, dulu yang punya handphone tuh cuma orang-orang tertentu saja. Hanya orang kaya saja yang bisa beli. Kembali lagi ke permainan. Jaman dulu tuh permainannya menyehatkan dan menyenangkan. Nah saya juga bakal menguraikan tentang permainan ini secara lengkap (menurut saya), yo mari kita uraikan :

1)      Gundu/kelereng/kaleci

Udah gak asing lagi nih bagi kita yang lahir tahun 90’an kesana. Ini adalah permainan yang wajib bagi semua kalangan anak-anak waktu itu, bahkan sampai orang dewasa pun gak ketinggalan (jarang-jarang tapinya). Mau pas sekolah SD atau sekolah agama pasti kita gak ketinggalan deh sama permainan ini. Dari rumah kita udah siapan kelereng plus gundu terbaiknya yang sangat kita banggakan. Gundu jagoan kita tuh pasti beda banget deh sama gundu-gundu yang lainnya, ada yang warna hitam, putih, sampe gak ada warnanya (wah yang bener?). Gundu jagoan itu pasti terpisah sendiri, sampe-sampe kita elap-elap tuh gundu, ciumin, sampai diajak tidur bareng (???). Permainan ini juga menyehatkan pikiran kita, karena dalam permainan ini memaksa kita untuk berpikir keras harus membuat strategi yang seperti apa. Kadang kita melempar pertama atau malah melempar terakhir agar aman. Tapi tetap saja kalau kita gak teliti kita bakal nyesel deh, dan akhirnya ganti gundu. Jaman sekarang kayaknya langka banget anak-anak yang maenin gundu, malahan anak-anak SMA yang antusias sama permainan ini.

2)      Maen Karet

Ini juga gak kalah asik kawan.. selain seru juga menyehatkan. Sampe-sampe karet buat ngiket ikan asin juga kita ambil buat nambahin panjang karetnya supaya gak gampang putus, kalau putus kan berabe. Kalau istirahat sekolah bagi yang gak punya bekel ataupun punya bekel pasti mainin permainan ini nih pas lagi istirahat di dalam kelas. Untung penjaga yang dua orang itu biasanya kita melakukan gambreng atau hal lainnya. Mulai dari bawah udel, udel, dada, kepala sampai merdeka. Yang paling sulit itu ya merdeka, karena tinggi banget kecuali yang jaganya badannya pendek. Hanya orang-orang yang badannya tinggi aja bisa melewati bagian merdeka ini. Nah untuk bawah udel sampai dibawah dada sedikit biasanya jangan sampai karetnya bergetar (gudir), kalau sampai tersentuh saja dengan karet kita harus jadi penjaga deh.. kadang karet ini juga suka dijadiin buat penunjang olahraga spintrong. Yang ngeselin dari permainan ini adalah ketika karetnya putus pas dimaeni, dan yang disalahkan pasti pemain terakhir yang loncat (ya iyalah), dan dia harus tanggung jawab, tapi dengan kebersamaan gak kaya sekarang..

3)      Galah

Nah ini juga permainan yang banyak digemari kaya maen karet sampai keringetan banyak banget. Kalau untuk permainan ini harus sedia kapur putih buat ngebuat garisnya di lantai atau ditanah, kalau gak ada kapur ya pake genteng yang warnanya merah. Untuk galah ini kita harus teliti gak boleh ceroboh, kalau ceroboh ya kita bakal kena garis (hampir sama kaya maen utik). Pokoknya permainan ini seru banget sampe lupa waktu, kalau udah adzan pasti orangtua pada nyuruh kita buat solat dulu.. kalau sekarang? Entahlah...

4)      Petak Umpet

Ini adalah salah satu permainan yang sangat saya gemari. Mungkin sampai sekarang masih ada yang main petak umpet, tapi kayaknya jarang banget. Untuk main permainan ini hanya butuh sanggahan saja buat kita nutupin mata pake kedua tangan kita. Yang menjaga hanya satu orang, dan biasanya orang yang jaga harus hitung dari 1-9 sampai semua orang punya tempat masing-masing buat nyumput. Dan terkadang kita yang jaga suka curang dengan membuka tangan kita dan melirik teman kita yang lagi cari tempat buat nyumput, dan kalau kita ketahuan ngelirik wah pasti kacau, pasti di ulang lagi dan kita pasti jadi bahan bullyan, biasanya kita dilemparin sendal tuh, hahaha... dan kalau sudah sampai angka 9, maka kita harus segera mencari teman-teman kita yang sedang asyik menyumput, terkadang mereka tertawa-tawa sendiri melihat kebingungan kita yang mencari mereka kesana kemari. Kadang mereka juga suka menjahili kita dengan melempar batu atau benda lainnya, dan setelah itu mereka tidak akan ngaku untuk menakut-nakuti kita. Yang terakhir ditemukan akan menjadi pemenangnya, sementara yang pertama kali ditemukan aka gantian menjadi penjaganya.. pokoknya seru banget deh, kental banget kebersamaan dan persahabatannya tuh.. tapi menurut mitos, kita jangan lakukan permainan ini kalau udah menjelang maghrib, takut diculik kolongwewe katanya, hiiii takutt...

5)      Maen Gambar
Pasti hampir seluruh dari kalian yang lahir sekitar tahun 90’an kesana pasti tidak asing lagi dengan permainan yang satu ini. Di setiap sekolahan atau warung pasti banyak sekali yang menjul gambar. Mulai dari gambar yang kecil sampai gambar yang besar. Biasanya kita harus menggunting gambar itu terlebih dahulu sebelum digunakan untuk bermain. Dan kita selalu mencari gambar yang akan dijadikan sebagai rajanya atau gundu (seperti main kelereng), biasanya gambar itu kita risek-risek agar berbeda dengan yang lainnya agar selalu bisa selalu di atas. Padahal kalau dipikir-pikir gak ngaruh juga ya, namanya juga masih anak-anak. Eh tapi kalau dipkir-pikir lagi ngaruh juga lo, kawan.. (gak konsisten banget sih) haha.. cara memainkan permainan ini yaitu dengan cara tos atau menepukkan satu tangan kita ke tangan lawan kita menggunakan gambar yang sudah ada pada tangan kita itu.. biasanya nepukinnya itu keras banget sampe-sampe tangan kita pada merah-merah, tapi gak ada bandingannya dengan kemenangan yang kita raih saat itu. Terkadang kita juga sering berbuat curang dalam permainan ini hahaha... ya iyalah kalau kalah terus kan kita jadi rugi bandar, harus beli gambar lagi dan cari gundu buat jimat wkwk... tapi serius permainan ini bikin kita ketagihan, kadang pulang sekolah pasti ada deh temen yang nantang buat maen gambar..

6)      Maen Tamiya

Biasanya kita beli tamiya ini di acara-acara samenan, selain beli pistol-pistolan pasti kita tidak lupa untuk beli tamiya ini. Kita juga terkadang beli lintasannya supaya orang-orang mainnya dirumah kita buat balapan. Kita pasti memodifikasi tamiya itu dengan stiker-stiker. Yang paling mengesalkan dari permainan ini ya ketika bermain tamiya ini tiba-tiba berhenti dan ternyata batunya habis, dan kita pun terpaksa harus membeli baterainya lagi di warung. Dan tentunya tamiya jaman sekarang beda banget sama tamiya jaman dulu. Sampe-sampe perempuan pun mainin permainan ini. Permainan ini juga merupakan permainan populer di kalangan anak-anak jaman dahulu..

7)      Maen Yoyo Bambu

Terkadang kita juga sering tidak hati-hati dalam memainkan permainan yang satu ini sampai-sampai yoyo ini terkena kepala kita. Rasanya sakit sekali ketika saya merasakannya karena yoyo ini terbuat dari bambu. Talinya terbuat seperti benang berwarna putih namun lebih kuat dari benang dan untuk pegangannya disediakan seperti plastik atau karet. Kita pun sering memainkan permainan itu menggunakan gaya, namun sering gagal, dan kita harus menanggung malu atas aksi kita tersebut (ah masa?). Ukurannya juga bervariasi, dari yang mini sampai jumbo. Warnanya pun berbeda-beda. Dan kalau talinya putus kita akan susah payah mencari benang di rumah buat dijadiin tali di yoyo ini. Namun saat dimainkan menggunakan benang jahitan itu, benang itu langsung putus dan yoyo iyu menggelinding entah kemana, dan kita pun dibuatnya menjadi stress (ah engga juga kawan, hahaha)...

Sebenarnya masih banyak sekali permainan di jaman dahulu, namun baru sedikit yang bisa saya uraikan. Jelas sekali permainan jaman dahulu dengan permainan jaman sekarang yang mengandalkan gadget sangat berbeda sekali. Mungkin jarang sekali anak-anak pada jaman sekarang yang memainkan permainan tradisional. Selain permainan di atas masih ada permainan seperti meniup balon, maen gasing, perepet jengkol, ular-ularan, benteng-bentengan dan masih banyak lagi.

Semoga permainan jaman sekarang bisa diimbangi dengan usia. Jangan sampai anak-anak kecil bermain permainan yang seharusnya bukan menjadi permainannya. Bermainan gadget yang sewajarnya saja, ini lebih ditekankan lagi khususnya para orangtua (ah yang bener?).

Beruntung sekali bagi kita yang sudah merasakan hal-hal di atas, karena masa-masa itu sangatlah indah namun tidak bisa kita ulangi karena usia yang semakin bertambah. Semoga jaman dahulu bisa menjadi pelajaran bagi kita di masa modern ini.

Sekian dan Terimakasih kawan..
Salam dari saya, Erfransdo