Kemarin kita memperingati Hari Pahlawan pada 10 November, perjuangan yang tidak akan pernah terbalaskan. Penuh duka, luka, amarah, nyawa yang beterbangan; pergi ke tempat yang indah. Ya, para pahlawan Bangsa Indonesia yang telah berjuang jiwa dan raga mempertahankan negeri seribu cerita ini. Perjuangan yang amat mulia nan suci, yang sekarang kita menikmati hasil perjuangan dan pertempuran para mereka yang berjiwa tempur mempertahankan banyak jiwa.
Dan tanggal itu dan tahun itu : 10 November 1945, diperingati sebagai Hari Pahlawan. Hari yang amat sakral, berharga, berpengaruh banyak terhadap persendian umat Nusantara. Hingga para pendiri negara pun menjadikan tanggal itu menjadi tanggal bersejarah, demi mengenang atau lebih tepatnya menghormati jasa para mereka sang pahlawan negara dan rakyat banyak.
Dan sekarang, pada tahun 2016 tanggal bersejarah itu kembali datang dengan sejuk dan tanpa duka, meski 6 hari sebelum itu; terjadi unjuk rasa dari para ormas islam yang menuntut ditegakkannya hukum kepada yang bersangkutan atau menurut mereka yang telah menistakan agama.
10 November 2016, semua rakyat Nusantara memperingati atau bahkan merayakan salah satu hari bersejarah ini. Di setiap sekolah, melakukan berbagai pengapresiasian, perlombaan antarkelas, atau hal-hal yang lain yang bisa mengingatkan mereka kepada para pejuang yang telah rela mengorbankan jiwa raganya. Dan juga apakah benar dengan hal itu; dengan perlombaan memperingati hari bersejarah itu para siswa ataupun kalangan lainnya bisa mengingat perjuangan mereka? Apakah bisa merasakan dalam hati akan sakitnya dan pedihnya perjuangan para pejuang masa dahulu? Apakah mereka juga bisa menghargai dengan penghargaan maha besar atau entah apa itu untuk membuat para pejuang yang ada di alamnya merasakan kebanggaan, senang, atau merasa tersanjung dan terhormat dengan apa yang sudah generasinya lakukan? Apa mungkin mereka yang memperingati Hari Pahlawan itu hanya ingin mengambil kesempatan untuk sekedar berlibur atau merilekskan pikiran dengan macam-macam perlombaan itu? Perlu ditanya apakah mereka sama sekali tidak mengenang kejadian masa lampau itu; meski hanya sekedar memberikan doa kepada mendiang para pejuang dan pahlawan bangsa yang amat penting itu? Apakah setelah perlombaan atau memperingati hari itu selesai, selesai pula mereka ingat akan pahlawan masa lampau? Apa hanya sehari itu saja? Cukup sehari saja? Apa setega itu? Apa mereka pikir memperingati seperti itu saja sudah cukup dan sudah memberikan sesuatu yang amat diinginkan oleh para pahlawan kita? Tentu saja tidak, kita sebagai generasi emas dan pemuda harus terus mempertahankan keutuhan NKRI ini dengan jiwa dan raga kita seperti para pahlawan dahulu melakukannya untuk kita. Bukan hanya 10 November saja kita mengaplilasikannya, tetapi setiap saat kita harus mengaplikasikannya; mempertahankan negara kita tercinta ini dengan berbagai cara. Jangan sampai negeri ini bisa dijajah oleh negara-negara lain. Jangan salah, banyaknya produk luar negeri yang banyak masuk ke Indonesia bukan berarti tidak berdampak apa-apa, itu semua justru bukti bahwa kita masih dijajah oleh negara pengekspor itu secara tidak langsung. Pernahkah kita berpikir sampai kesana? Kalau begitu, kenapa kita hanya diam saja? Ya, saya tahu dengan apa kita menghentikannya 'kan? Ya begitulah, tidak ada yang bisa menghentikannya dengan semudah itu. Tetapi kita bisa melakukannya dengan berbagai hal, dengan menggunakan kemampuan yang kita miliki, kita bisa mengalahkan mereka. Tentunya dengan jiwa nasionalisme yang tinggi. Jangan pernah kenal kata "menyerah", lakukan sesuatu hal yang terbaik bagi negeri kita tercinta ini, agar perjuangan para pahlawan dahulu tidaklah sia-sia. Karena sejatinya, tidak ada hal yang sia-sia di dunia ini. Semuanya mempunyai kepentingan masing-masing.
Jadi, kita tidak hanya melakukan penghormatan perjuangan para pahlawan terdahulu hanya di hari-hari penting saja, namun kita harus bisa melakukan penghormatan itu dengan cara positif yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, setiap saat bukan hanya hari-hari tertentu saja seperti 10 November ini. Setiap hari kita bisa membuktikan kepada para pahlawan bangsa, bahwa kita bisa berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga dan mempertahankan NKRI ini, dan bukan hanya TNI POLRI saja yang melakukan hal itu. Kita sebagai rakyat/bangsa/kekuatan pendukung sepatutnya melakukan hal-hal yang membuat para pahlawan dan para pendiri negara terdahulu merasa senang, bahagia, dan juga merasa terhormat serta dihargai. Semoga dengan peringatan 10 November ini, kita semua bisa lebih meningkatkan jiwa nasionalisme kita.
Sekian, terimakasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar