Assalammualaikum sobat...
Sesuai dengan judulnya,
sekarang kita (kita? Lo aja kali wkwk) akan membahas seberapa jauh pentingnya
antara SNMPTN dengan SBMPTN jika dilihat dari berbagi sudut pandang (acieee)
untuk menentukan PTN (Perguruan Tinggi Negeri) mana yang akan kita tuju.
Mungkin saat ini siswa-siswi kelas 12 di seluruh Indonesia masih sibuk untuk
menghadapi ujian-ujian di sekolah dan masih sedikit yang memikirkan tentang
masa depan (baca: mau kuliah dimana?).
Oke, gak usah basa-basi
lagi ya. Kita mulai dari yang namanya SNMPTN. Mungkin ada beberapa segelintir
siswa yang sudah tahu apa itu SNMPTN, mungkin mereka sudah mempersiapkannya
sejak jauh-jauh hari (diingetin sama kakak kelas atau siapapun itu). SNMPTN
adalah Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Dahulu, ada dua tipe
SNMPTN ini, yaitu SNMPTN Undangan dan SNMPTN Tulis. Namun, sekarang SNMPTN
tulis sudah dirubah menjadi SBMPTN. Untuk kids
zaman now, SNMPTN ini sendiri sudah menjadi satu tipe tersendiri, yaitu
jalur undangan. Maksud dari jalur undangan disini adalah PTN yang bersangkutan
menyeleksi para calon mahasiswanya (setahu saya) dengan mempertimbangkan nilai
raport dari semester 1-5, prestasi siswa di sekolah, akreditasi/prestasi
sekolah bersangkutan, dan konon juga jumlah alumni atau kualitas alumni yang
menempuh perkuliahan di PTN bersangkutan. Untuk jalur undangan ini, prosesnya
cukup ribet dan lain sebagainya.
Tidak semua siswa bisa mengikuti jalur ini, karena hanya siswa-siswa terbaik di
sekolahnyalah yang bisa mengikuti jalur ini. Bagi kita yang gak mau susah-susah
ikut tes PTN, cara inilah (SNMPTN) yang bisa menjadi alternatif. Tapi, dari
tahun ke tahun, jumlah siswa yang lolos melalui tahap SNMPTN ini selalu kurang
dari 20%. Dan inilah gambaran penerimaan calon mahasiswa baru lewat jalur
SNMPTN dari tahun ke tahun.
![]() |
https://www.zenius.net/blog/13340/langkah-masuk-kuliah-perguruan-tinggi |
Butuh ke-konsistensian
nilai raport kita selama menempuh pembelajaran di SMA (dan juga prestasi jika
ada). Perlu dipersiapkan sejak kelas 10 mula kalau kita ingin mendapat peluang
lebih besar di SNMPTN (dan itupun belum tentu menjamin sih). Ada yang bilang kalau SNMPTN ini adalah jalur keberuntungan,
karena siswa yang terkenal pintar dan oke
pun belum tentu bisa lolos di tahap ini.
Sebaliknya, siswa yang biasa-biasa saja bisa tembus. Menurut kacamata saya pribadi, itu bukan hanya
keberuntungan saja, melainkan harus ada strategi-strategi yang mumpuni untuk
memaksimalkan peluang di SNMPTN. Bagi siswa pintar yang tidak beruntung di
SNMPTN, mungkin strateginya kurang oke,
mungkin dia terlalu berekspektasi tinggi saat mendaftarkan diri di website
SNMPTN. Karena dia merasa paling jago, dia pun memilih jurusan yang ketat dan
di PTN yang top pula. Misalnya saja dia memilih STEI ITB, padahal persaingan
masuk ITB apalagi untuk STEI sangat ketat, passing
gradenya terbilang di atas fakultas atau sekolah lain yang ada di ITB
sendiri, dan lebih besar juga dibanding prodi-prodi di PTN lain. Sedangkan
siswa yang biasa-biasa saja memilih untuk realistis dan tak muluk-muluk,
sehingga dia bisa tembus di jurusan dan PTN keinginannya.
Bagi kebanyakan orang,
mungkin SNMPTN adalah jenis yang
selalu mem-PHP-kan seseorang yang berharap padanya, lebih-lebih dalem PHP-nya ketimbang di PHP-in sama gebetan wkwkwk. Sistem penilaian di
SNMPTN sendiri masih sulit ditebak dan misterius. Hanya PTN yang
bersangkutanlah yang tahu. So,
buatlah strategi yang matang jika ingin berhasil di jalur undangan ini.
Nah yang kedua adalah
SBMPTN alias Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Kalau SNMPTN tidak
bisa semua siswa ikut mendaftar, berbeda dengan jalur yang satu ini, SBMPTN
bisa diikuti oleh seluruh siswa-siswi SMA/SMK/MA atau lainnya di seluruh
Indonesia. Bagi alumni pun masih bisa mengikuti jalur ini sampai dua tahun
setelah lulus dari SMA atau sederajat. Jalur ini adalah jalur tulis untuk
membuka kesempatan kita diterima di PTN apabila ketika di SNMPTN kita gagal,
atau bagi yang tidak bisa mengikuti jalur SNMPTN. Ada dua tipe ujian di SBMPTN
ini, pertama adalah jenis SAINTEK (Sains dan Teknologi) dan juga SOSHUM (Sosial
dan Humaniora). Bagi kita yang ingin berkuliah di jursan keteknikan, dokter,
atau arsitek bisa memilih tipe ujian Saintek. Sementara jika kita ingin
mengambil jurusan hukum, akuntansi, atau bahasa bisa memilih tipe ujian Soshum.
Pada tipe ujian jenis
Saintek, kita akan mengerjakan dua tipe ujian. Pertama adalah TKPA (Tes
Kemampuan Potensi Akademik) dan TKD (Tes Kemampuan Dasar) Saintek. Untuk TKPA
sendiri soalnya sama dengan yang ada di jenis ujian Soshum, hanya berbeda di
bagian TKD-nya saja. TKPA terdiri dari 90 soal (TPA 45 soal, Matematika Dasar
15 soal, Bahasa Indonesia 15 soal, dan Bahasa Inggris 15 soal). TKD Saintek
terdiri dari 60 soal (Matematika IPA 15 soal, Fisika 15 soal, Kimia 15 soal,
dan Biologi 15 soal). Untuk TKD Soshum juga terdiri dari 60 soal (Ekonomi 15
soal, Sosiologi 15 soal, Geografi 15 soal, dan Sejarah 15 soal). Jadi
masing-masing jenis ujian terdiri dari 150 soal. Pengerjaan soal TKPA dan TKD
dibagi menjadi dua sesi. Untuk mengerjakan soal TKPA kita diberi waktu 105
menit. TKD Saintek 105 menit dan TKD Soshum 75 menit.
Sebenarnya ada satu
tipe ujian lagi yaitu jenis Campuran (TKPA, TKD Saintek, dan TKD Soshum). Bagi
kita yang memilih jenis ujian ini, kita akan mengerjakan seluruh soal baik itu
dibidang Saintek-nya dan juga Soshum-nya (termasuk TKPA). Jika di total, kita
akan mengerjakan sebanyak 210 soal. Tapi jika memilih salah satunya saja, kita
akan mengerjakan sebanyak 150 soal saja (saja? Apa ga salah tuh?).
Sama halnya dengan
SNMPTN, tingkat persaingan di SBMPTN pun sangat ketat dari tahun ke tahunnya. Tiap
tahunnya siswa yang lolos melalui jalur tes tulis ini kurang dari 20% saja.
Inilah gambaran penerimaan calon mahasiswa baru lewat jalur SBMPTN tahun ke
tahun.
![]() |
https://www.zenius.net/blog/16619/latihan-soal-sbmptn-2017 |
Berbeda dengan jalur
undangan, di jalur tes tulis ini kita masih bisa memprediksi bagaimana peluang
kita untuk lolos menuju PTN impian, karena hasil ini murni berkat kemampuan
kita dalam mengerjakan berbagai tipe soal yang ada. Kita juga bisa lebih
realistis lagi dalam memilih jurusan maupun PTN-nya.
Tingkat kesulitan
tes-nya pun jelas jauh berbeda dibandingkan dengan soal-soal di sekolah maupun
Ujian Nasional, ujian di SBMPTN soalnya lebih kompleks dan rumit. Di tes ini
bukan lagi soal menghafal rumus, tetapi lebih kepada penguasaan konsep. Kita
harus tahu bagaimana rumus itu datang dan bagaimana cara penggunaannya di
berbagai tipe soal yang ada. Karena jika hanya menghafal rumus saja belum tentu
bisa mengerjakan soal, apalagi yang dihadapi soal SBMPTN. Kita mesti cermat
dalam membaca soal dan menghubungkannya dengan konsep yang sudah ada. Karena jika
sudah menguasai konsep tertentu, kita akan mudah menghadapi berbagai tipe soal
yang ada. Pastinya dengan penguasaan dan pemakaian yang benar. Jadi untuk bisa
memanfaatkan peluang di jalur tulis ini, kita harus mampu berusaha semaksimal
mungkin, belajar dengan sungguh-sungguh, dan tentu dengan disertai doa. Jika
kita berusaha, insya Allah usaha tersebut tidak akan mengkhianati hasil yang
akan kita peroleh.
So,
kembali kepada pokok permasalahan : penting SNMPTN atau SBMPTN?. Yang pastinya
itu kembali lagi kepada kalian untuk bagaimana memanfaatkan setiap peluang yang
ada dengan strategi yang oke. Dan
walaupun misalnya dikedua jalur tersebut belum berhasil, masih ada jalan lain
yang lebih terbuka lebar. Kita masih bisa mengikuti jalur tes lain, yaitu Ujian
Mandiri di PTN bersangkutan, sebut saja SIMAK UI, UTUL UGM, UM UNDIP, dll.
Orang yang pintar akan
kalah dengan orang yang beruntung. Orang yang beruntung akan kalah dengan orang
yang rajin dan konsisten akan mimpi dan tujuannya.
“If you want success, but you avoid
the effort to achieve success by reason of fear of failure, then your fear is
fear to be succesfull” (Prof. Schein)
Oke sekian dari saya, tulisan diatas merupakan
pendapat/pengalaman saya pribadi. Apabila ada kesalahan kata atau informasi,
saya mohon untuk mengoreksinya dan meluruskannya, terimakasih :D
Wassalammu'alaikum wr.wb
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus