Pada hari Minggu tepatnya tanggal 24 Februari 2019,
saya dan teman-teman yang lainnya melakukan kegiatan sosial di PAUD Bunda Hajar
tepatnya di daerah Jatinangor (Desa Sukanegla). Kami tiba di tempat sekitar
pukul 4 sore lebih. Ketika kami datang, disana sudah banyak anak yang
bermain-main dengan temannya. Kami disambut dengan penuh suka-cita oleh mereka
yang masih belum berpikiran jauh. Saya sangat senang bisa melihat keceriaan
mereka.
Maksud dan tujuan kami berkunjung ke PAUD Bunda
Hajar adalah dalam rangka memberikan sebuah motivasi atau sedikit pembelajaran
yang menyenangkan untuk anak-anak PAUD maupun SD. Kegiatan ini dipelopori oleh
BEM KEMA Unpad bidang Pengabdian Masyarakat yang sudah berdiri sejak beberapa
tahun lalu dengan tujuan memberikan pendidikan yang layak bagi anak-anak yang
hidup daerah-daerah tertinggal khususnya
di Jatinangor. Saya merasa bahagia bisa mengikuti kegiatan positif ini karena
selain bisa menambah relasi dan wawasan, saya pun bisa sedikitnya berbagi ilmu
yang saya punya kepada anak-anak seusia mereka, dan yang terpenting saya bisa
melepaskan penat sejenak dengan bermain bersama mereka. Bermain bersama
anak-anak memang membuat semua beban (entah itu kehidupan, pekerjaan,
perkuliahan, dll) terasa lepas.
Sebelum kegiatan dimulai, kami semua dengan
anak-anak bernyanyi lagu “Taman Ilmu” sebagai lagu atau hymne dari Taman Ilmu
Unpad. Liriknya begitu menginspirasi dan nada nya pun enak sekali untuk di
dengar. Saya cukup kaget melihat anak-anak antusias menyanyikan lagu itu dengan
hafal, sementara saya masih belum menghafal lagu itu karena saya baru bergabung
beberapa hari yang lalu. Kami bernyanyi sambil menggerakkan badan dengan
suka-ria.
Setelah bernyanyi selesai, kami pun segera melakukan
kegiatan yang sudah direncanakan beberapa hari yang lalu. Kami dibagi dalam dua
kelompok, kebetulan saya terbagi dalam kelompok 2 yang akan memberikan materi
atau motivasi mengenai cita-cita di masa yang akan datang. Sebelumnya, kami pun
berkenalan terlebih dahulu dengan anak-anak yang ada disana. Awalnya mereka
malu-malu untuk memperkenalkan diri sehingga saya pun berinisiatif untuk
memperkenalkan diri pada mereka. Dengan begitu, mereka pun perlahan berani
untuk memperkenalkan diri walaupun masih ada yang malu-malu.
Anak-anak diberikan kertas dan pena untuk mengisi
dan menggambar apa yang mereka cita-citakan. Seperti zamanku kecil dahulu,
banyak sekali yang bercita-cita menjadi seorang dokter dan polisi. Aku sempat
bingung pada salah satu anak bernama Nadia, ia bercita-cita menjadi seorang
dokter namun di kertasnya ia menggambarkan pemandangan gunung dengan jalannya,
aku sempat tersenyum melihat gambar legendaris itu. Aku tidak sempat bertanya
karena dia sangat malu-malu. Kalau boleh aku berasumsi, mungkin saja ia ingin
menjadi dokter dan mengabdi di sebuah desa seperti yang ia tinggali sekarang,
dan itu merupakan cita-cita yang sungguh mulia.
Kebanyakan anak laki-laki bercita-cita ingin menjadi
pemain sepakbola karena mereka sangat mennggemari klub asal Bandung, yaitu
Persib Bandung. Mereka menggambar seorang yang sedang menendang bola meskipun
dengan gambar yang masih sederhana. Namun aku menemukan hal lain yang menarik
dari seorang anak laki-laki, disitu aku melihat bahwa ia jika sudah besar nanti
ingin menjadi seorang astronot. Sebuah cita-cita yang tidak dimiliki oleh
banyak anak seusianya. Dan aku pun berharap bahwa apa yang ia dan
teman-temannya cita-citakan dapat terwujud di suatu hari nanti.
Selesai kegiatan, kertas pun dikumpulkan untuk
kemudian dinilai oleh saya dan teman-teman. Sebelum saya dan teman-teman
pulang, kami semua pun kembali bernyanyi sebagai tanda perpisahan. Meskipun
akan berpisah, namun diiringi dengan nyanyian yang menyenangkan hati. Setelah
itu, hal biasa yang dilakukan zaman sekarang sebelum bubar, yaitu berfoto
bersama terlebih dahulu. Ada beberapa anak yang ‘kabur’ duluan ke rumah atau
hanya melihat kami di foto dengan tidak ikut berfoto karena mereka masih
malu-malu.
Kegiatan berakhir sekitar pukul 18.00. Dua jam yang
menurutku sangat singkat, aku sangat senang bisa bertemu dengan mereka. Aku
sangat senang bisa mengetahui ada tempat belajar yang menyenangkan yang bisa
sebagai sarana berbagi ilmu dan bersuka-ria bersama anak-anak yang masih
terpancar senyum tulus di bibirnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar