Kita hanya sebatas luka yang saling melupa. Lantas dipaksa hilang karena tak ingin terulang. Memori-memori tentang dulu membuat kita gengsi merindu. Kau seolah diam, dan aku memilih bungkam. Kita tak ingin saling menyakiti, namun waktu menggiring kita pada temu yang tak berarti. Kau bawa kenang, lantas ingin kubuang. Kita tak lagi bisa beriringan, kita tak bisa lagi bergandengan tangan, kita hanya bisa berpapasan di simpang jalan, karena masing-masing dari kita telah temukan sosok pengganti yang diberi Tuhan.
Kita hanya sebatas luka yang saling melupa, meski kenang tak dapat sepenuhnya menghilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar