Ku seduh segelas kopi, tanpa gula, biarkan kenangan yang membuatnya manis. Ku terbuai pada angan yang pernah terlewati. Tentang kau yang entah berapa lama bersemayam dalam hati. Ku seruput kopi itu, wajahmu terbayang. Ku nikmati pemandangan alam, kebetulan aku sedang duduk di pelataran desa rumah nenekku. Setiap aku melihat pohon kelapa di kejauhan, pikiranku melayang saat kau dan aku nikmati pantai di sore itu. Ku ambil satu batang rokok dari saku bajuku, lalu menyalakannya untuk menambah kenikmatan sore ini. Setiap kepulan asap yang aku buat, melukiskan wajahmu yang datang lantas menghilang. Langit semakin jingga, pertanda senja kan segera tiba. Khayalku tentangmu semakin kentara ketika rintik hujan membasahi keningku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar